Mencari keindahan di setiap ruang...

My photo
Arnhem, Gelderland, Netherlands
Believe in karma, everythings happen for a reason, try not to judge other people

Friday, May 1, 2009

Nederland Berduka

30 april 2009, pagi yang cerah, langit biru tanpa sepotong awan, semua orang bergembira menyambut hari Ratu (Koninginnedag- Queensday). Pesta tahunan yang kali ini lebih spesial karena bertepatan dengan seratus tahun ulangtahun almarhumah ratu Juliana, ibunda ratu Beatrix, ratu Belanda yang sekarang. Bendera merah putih biru berkibar di hampir setiap rumah, bendera oranye kecil menghiasi jalanan. Semua orang bergembira, mengenakan atribut oranye dengan bangga menuju pusat kota,tempat diselenggarakan pasar bebas (vrij markt), untuk barang-barang bekas, dimana setiap orang boleh menjual barang-barang yang tidak digunakan lagi tanpa dipungut pajak.

Di kota-kota besar seperti Amsterdam, Den Haag dan Rotterdam dirayakan konser besar-besaran. Di Arnhem kotaku telah disiapkan 25 podium untuk beraneka jenis musik band yang akan tampil. Semua orang bergembira dan bersuka cita, menikmati libur nasional, sejenak melupakan krisis yang melanda.

Namun pada tengah hari tersiar berita buruk. Terjadi serangan terhadap ratu dan keluarganya, yang saat itu di dalam bus terbuka, berpawai melambaikan tangan kearah massa yang berdiri dipinggir jalan menuju Palais Het Loo, istana kerajaan di Apeldoorn (sekitar 30 kilometer dari Arnhem). Tiba-tiba sebuah sedan hitam meluncur dengan cepat, menerjang kerumunan orang ditepi jalan sampai akhirnya diam menabrak monumen yang berdiri beberapa meter dari bus yang ditumpangi anggota kerajaan. Semua orang menahan nafas, schok, diikuti jeritan dan tangisan yang terdengar riuh. Beberapa tubuh tergeletak ditengah jalan, semua orang panik, beberapa berlarian memberikan pertolongan.

Berita menyebar cepat, semua orang berusaha mencerna apa yang terjadi, tak percaya. Seoarang pria yang putus asa, baru saja dipecat dan akan kehilangan rumahnya, bunuh diri, mengajak orang lain yang seharusnya bergembira. Krisis memakan korban. Nederland berduka. Bendera merah putih biru diturunkan setengah tiang, atribut oranye dilepas dari pepohonan dan rumah-rumah. Semua orang berkumpul, berbicara, mengungkapan kecewa, dan bertanya-tanya mengapa. Tak ada lagi suasana pesta. Beberapa artis membatalkan shownya, tak bisa lagi menyanyikan lagu gembira. Upacara kerajaan yang berminggu disiapkan, dibatalkan. Misa di gereja yang seharusnya untuk memperingati ulang tahun sang Ratu diganti dengan misa dan doa bagi korban meninggal dan luka-luka.

Pelaku yang pagi ini meninggal dunia, mungkin tak tahu bahwa karena ulahnya lima orang meninggal dunia, duabelas orang luka-luka, enam dalam kondisi kritis. Kita tak bisa lagi bertanya, mengapa, hanya bisa menduga, terluka dan kecewa. Sungguh tidak adil bagi mereka yang nyawanya kau renggut begitu saja. Disaat semua orang seharusnya bergembira, Nederland berduka.

No comments: